Thursday, June 11, 2015

Natural Vaginal Birth or C-Section (Lahirin Normal atau Caesar?)

Dari awal hamil sudah banyak yang nanya, wah nanti mau lahirin Normal atau Caesar? Caesar atau Normal? Normal apa Caesar? Balik Balik itu lagi yang di tanya.. hihihi.

Pasti para Mom di luar sana juga sering di ajukan pertanyaan begini.

Jujur saya sendiri masih binggung mau melahirkan Normal atau Caesar, di satu sisi pengen Normal supaya merasakan jadi wanita seutuhnya (hampir-belum nyobain breastfeeding, hihihi) , dan banyak yang bilang kalau lahirin Normal maka proses penyembuhan nya cepat.
Lagian kalau Melahirkan Normal itu rasanya menakjubkan karena bayi dan mama bekerja sama untuk melahirkan si buah hati ke dunia ini.
Bonding dengan si Buah Hati juga lebih ada. dan Biaya melahirkan Normal pastinya lebih murah di banding dengan Caesar.

Tapi kalau lahirin Normal.. takuuuut... Takuuut sakiiit nya... hiiiiks


Kalau Caesar, tidak merasakan sakit, dan masih bisa dandan lagi kalau mau melahirkan, kan sudah tau schedule nya kapan mau Caesar jadi bisa nyempatin ke salon dulu hahahaha,,, jadi foto pertama dengan si buah hati nanti Mom nya tetap tampil menawan,

Minus nya kata orang orang abis ngelahirin sakit dan proses penyembuhan nya lebih lama.
Biaya juga lebih mahal.

Saya sibuk bertanya kesana sini mencari orang2 yang sudah pernah melahirkan. Hampir rata2 dari mereka melahirkan Caesar karena tidak berani Normal, adapun beberapa yang pernah mencoba melahirkan Normal tapi berakhir di Meja Operasi juga karena beberapa faktor (tidak tahan rasa sakit nya) atau faktor2 lain. hiiiiuf.... bikin saya makin galau

Sampai usia kehamilan ke memasuki 8 bulan, Saya juga masih binggung, belum bisa memutuskan 100% mau Normal atau Caesar.  Tapi bisa di bilang 60% dari hati saya, ingin melahirkan dengan Normal. sisa 40% ini Caesar karena faktor ketakutan akan rasa sakit.

Akhirnya saya memutuskan hanya akan bertanya proses melahirkan atau pengalaman dari yang bener2 sudah melahirkan normal. dan Comment dari mereka, sakiit nya minta ampun.. ada yang comment nya tidak sakit apalagi setelah di pakai-in epidural, ga terasa sakit nya.  Ada yang comment sakitnya hanya kayak lagi Mens cuman tingkatan sakit nya lebih tinggi .


Dan setelah beberapa pertimbangan akhirnya saya memutuskan untuk melahirkan Normal, dengan keyakinan : Tuhan memang menciptakan wanita untuk melahirkan secara Normal dan di Zaman dulu belum ada yang namanya Caesar ajah semua orang pada bisa lahirin Normal berarti saya juga bisa melahirkan Normal. PLUS temen saya bilang (ini dia melahirkan normal), "Aduuh.. aku yang begitu kecil letoi lemah gitu ajah bisa melahirkan normal, masa kamu yang backpacking kemana2 ga berani lahirin Normal"
Tertohook rasanya, hahahhaa,... tapi menyadarkan saya ,dan membulatkan keputusan saya untuk melahirkan Normal.

Disisi lain faktor biaya juga sih, hahahha... sayang ajah harus bayar lebih mahal

Kalau Mom2 di luar sana gimana? pertimbangan nya apa untuk melahirkan Normal and Caesar?

Btw di postingan selanjutnya akan saya post mengenai tanda2 saat mau melahirkan yang terjadi pada saya.




Tuesday, September 30, 2014

Posisi tidur ibu hamil

Pada kehamilan trimester awal ibu hamil bisa tidur dengan posisi apapun yang dapat memberikan rasa nyaman untuk dirinya, karena perutnya belum membesar. Ibu hamil biasanya mulai cemas ketika memasuki trimester ke dua. Namun sebenarnya ibu hamil tidak perlu khawatir.
Kenapa? Karena sesungguhnya tubuh ibu di ciptakan begitu unik sehingga dapat memberikan perlindungan. selain itu, bagi janin dalam kandungan ibu hamil tidak pernah merasa tak nyaman karena keberadaannya mengapung dalam cairan ketuban dan mempunyai ruang sendiri untuk bergerak bebas. Walaupun begitu ibu hamil juga harus hati-hati dalam memilih posisi tidur, seperti tips berikut ini :

Tidur Dengan Posisi Tengkurap

Posisi ini sebenarnya cukup aman untuk ibu hamil. Tapi biasanya pasca kehamilan trimester pertama, karena adanya pembesaran payudara dan juga rangsang payudara yang lebih sensitif akan menimbulkan ketidaknyamanan untuk tidur tengkurap. Dan pada saat di mana perut anda sudah mulai membesar (awal 14 minggu) tidur dengan posisi tengkurap menjadi sangat tidak nyaman karena anda harus menyokong paha dengan bantal untuk dapat tidur tengkurap karena perut yang mulai membesar.

Tidur Dengan Posisi Terlentang

Posisi ini di anjurkan setelah kehamilan 16 minggu ibu hamil untuk tidak tidur terlentang, karena dengan tidur posisi terlentang Anda akan meletakan seluruh berat rahim ke bagian belakang, usus, dan vena cava inferior. Tidur posisi terlentang juga dapat meningkatkan resiko sakit pinggang, wasir,dan gangguan pencernaan, dan mengganggu pernapasan dan sirkulasi. Posisi tidur terlentang padatrimester keduadan ketiga juga dapat mempengaruhi tekanan darah. Untuk beberapa wanita, dapat menyebabkan penurunan darah yang membuat mereka merasa pusing, untuk yang lain malah meningkatkan tekanan darah. Pada kasus kehamilan dengan tekanan darah tinggi, tidur pada posisi terlentang sangat tidak dianjurkan.

Tidur Dengan Posisi Miring

Lalu posisi tidur yang bagaimanakah yang terbaik? Sampai saat ini belum ada penelitian lebih lanjut tentang posisi tidur yang aman untuk wanita hamil. Tapi sangat dianjurkan setelah kehamilan   16 minggu, sebaiknya ibu hamil tidur dengan posisi miring ke sebelah kiri, karena posisi ini memberi keuntungan untuk bayi anda untuk mendapatkan aliran darah dan nutrisi yang maksimal ke  plasenta karena adanya vena besar (vena cava inferior ) dibagian belakang sebelah kanan svina yang mengembalikan aliran darah ke tubuh bagian bawah ke jantung. yang juga dapat membantu ginjal untuk membuang sisa produk dan cairan dari tubuh ibu sehingga mengurangi pembengkakan pada kaki, pegelangan kaki dan tangan.
Tidur posisi ke kanan juga baik. Anda dapat mengganti posisi ke kanan dan ke kiri untuk membuat anda tidur lebih nyaman.
Jika anda terbangun di malam hari dan menemukan ternyata anda tidur terlentang, Anda jangan kwawatir karena anda tidak melakukan sesuatu yang mencelakai bayi anda. Kembali saja pada posisi miring. Lagi pula pada kehamilan lanjut, dimana perut sudah membesar, disertai kondisi lain seperti kram, sering kencing, kontraksi palsu, bayi yang menendang perut, rasa asam lambung   yang meningkat yang akan menyebabkan ibu hamil akan terbangun beberapa kali di malam hari, karena ibu hamil sudah pasti akan berubah posisi tidur beberapa kali dan otomatis tidak   seterusnya tidur dengan posisi terlentang.
Tips: Untuk tidur dengan posisi miring yang lebih nyaman letakan bantal diantara dengkul anda dan satu di punggung anda. Atau anda dapat membeli khusus bantal ibu hamil


Sumber :posisi-tidur-yang-baik-selama-hamilhttp://bidanku.com/posisi-tidur-yang-baik-selama-hamil#ixzz3EsCPVlQY

Nyeri di Pinggang kiri dan Perut bawah sebelah kanan

Sesudah pregnancy check up, 27 sept 2014, sabtu, kami pergi lunch, tetapi saya merasakan pinggang sebelah kiri saya nyeri, sebenarnya jumat kemaren juga sudah sempat terasa nyeri, tapi hanya sebentar, dan akhirnya saya pun lupa akan rasa nyeri itu, tapi ini kumat lagi.

Rasa Nyerinya kadang terasa dan kadang hilang, dan lebih terasa lagi besok nya, di hari minggu. binggung ga tau kenapa, tapi menurut beberapa teori :

1. kurang minum air putih (mungkin saja, secara biasanya saya minum 4,5liter air sehari , sejak hamil menjadi 1,5liter per hari, itu pun maksimal)

2. duduk kelamaan di depan komputer dengan posisi yang kurang nyaman bagi tubuh. (disarankan beli bantalan tambahan untuk ibu hamil)

3. Kekurangan kalsium , karena ibu hamil membutuhkan lebih banyak porsi kalsium dari wanita biasa , tapi berhubung saya tidak suka susu, jadi tidak minum susu selama kehamilan .

4. kebanyakan makan makanan yang mengandung garam  , sehingga menyerap air dalam tubuh kita.

Well, saya tidak tau mana yang menjadi penyebab nyerinya pinggang saya, tapi thanks God, sekarang sudah tidak nyeri lagi.


Oh ya, saya juga mau cerita, sabtu malam, Saya terbangun dalam posisi tengkurap dan mau mengganti posisi, tapi efek nya tiba2 perut sebelah kanan bawah saya terasa nyeri banget , sampai saya tidak sadar berteriak, dan membangunkan suami dengan rasa kaget, hahahha..
tapi nyeri itu hanya berkisar 5 menitan, sesudah itu tidak terasa nyeri lagi.

Agak parno dan takut sebenarnya, klo2 ada apa2 yang ngefek ke baby, sempat kuatir apa karena saya tidur tengkurap.

Setelah cerita ke teman2, akhirnya mereka menyarankan untuk coba jangan tidur tengkurap, takutnya baby nya tertekan.

Saya jadi agak kuatir sesudah itu, memikirkan sudah berapa kali saya tidur tengkurap ya, akhirnya saya baca2 informasi seputar kehamilan tentang posisi tidur.

dan ternyata, posisi tidur tengkurap adalah salah satu posisi tidur yang bagus untuk ibu hamil, hanya saja tidak akan bertahan sampai trimester kedua karena perut yang semakin besar.

saya pun lega, berarti selama ini saya tidur tengkurap tidak apa2.

Berikut akan saya post mengenai posisi tidur bagi ibu hamil yang saya dapatkan, semoga bermanfaat ya.. ;)